Teka-Teki Rasa
"Jelas saja lukamu tak kunjung pergi dari lubuk hati. Sebab, ternyata kau selalu memanggilnya dengan tanpa sadar dan terus memikirkannya. Bahkan, mengharapkannya datang (lagi)." Ukhtii... Untuk apa kau menangisinya yang telah pergi dengan yang lain? Untuk apa kau menimbun harapan padanya yang tak bersedia memberikanmu kepastian. Bukan hanya kepastian, bahkan karena sudah tak ada lagi harapan dan tak ada lagi cinta untukmu di ruang hatinya. Duhai, Ukhtii... Sadarlah! Pabila kau berkata, "Aku tak bisa melupakannya." Itu adalah ungkapan yang keliru. Salah. Yang benar adalah; aku belum bisa melupakannya. Melupakan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Entah itu karena terlalu banyak untaian KENANGAN yang telah ia ciptakan, entah itu karena kau berpikir bahwa dialah yang terbaik dan tak ada yang lebih baik dari dirinya,..., atau dalih apapun itu. Yang pasti... Ukhtii mesti bangkit dan mulai berjalan lagi. Melupakan juga ada prosesnya, lho. Ingat! Unt