Aku Tidak Tahu


Aku tak tahu. Ya, tidak. Mungkin aku lupa. Tentang bagaimana skenario Tuhan mempertemukan kita di kala itu. Saat semuanya terasa sangat asing. Bahkan, mungkin saja kita yang terlalu lugu pada semua hal itu. Pertemuan kita.

Pertemuan yang benar-benar sulit 'tuk diingat. Sebab, waktu itu ada pada lembaran-lembaran usang saat kita tak mengerti apa-apa tentang Cinta.

Lembaran itu telanjur kusut. Karena, jujur saja aku tak tekun membukanya.

Jika pun aku membukanya. Mungkin, aku akan merintih dan terisak. Hingga air mataku memburai menggenangi pipiku. Mengapa? Karena, seberapa kuat pun aku ingin mengingatnya, justru memoriku kian melemah. Benakku takkan menangkap ingatan apapun tentangmu dan tentang kita di masa silam.

Bukan karena aku AMNESIA. Bukan. Bukan karena itu. Namun, alasannya karena waktu itu aku dan kau terlalu acuh pada rasa yang perlahan timbul seperti saat ini. Ya, kita terlalu acuh satu sama lain karena kita terlalu polos. Lugu.

Dan, sampai saat ini aku masih tak tahu tentang kejadian awal saat kita dipertemukan oleh Sang Maha Pengasih. Aku benar-benar tidak tahu. Padahal jauh di lubuk hatiku, aku saaangat ingin tahu ihwal yang tak kunjung tersingkap itu.

Aku tidak tahu. Dan kau?
Entahlah. Ini hanya soal keluguan kita di masa lalu.

Aku hanya penasaran pada momen perjumpaan pertama kita. Dibawah kolong langit yang sama, latar tempat yang sama, namun jejak langkah kita yang kemudian berbeda. Lantas, kita menjauh tanpa alasan yang pasti.

Dan, satu hal yang ingin kukatakan padamu. "Tatapan matamu yang teduh itu masih sama seperti tatapanmu yang dulu. Dan, aku masih ingat betul hal itu."

#CatatanHime

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maka Biarkan Aku Menangis 💧

Luka, Harapan, dan Secercah Cahaya dari Tuhan

Celotehan Akhwat Akhir Zaman